Ahli teropong, disebut demikian karena
keahliannya dalam menebak dengan benar diagnosa seorang ikan tanpa melihat ikan
tersebut, agak mustahil kedengarannya but this is real, sangat kerenlah pokoke.
Hari pertama memasuki grup ini,
penyesuaian yang suhunya mirip di kutub utara, lebih dingin dari UGD jam 01.00
dini hari, lebih dingin dari OK. Maklumlah 200, dimana suhu ruang biasa
28-300. Ucapkan selamat tinggal pada DarkBlue (dibaca dalam logat
jepang “darkobulu”, stetoskop tercinta si angsa) beserta teman2nya dalam wadah
alat TeVe kuning gambar bebek rak jelas…
Disini
radiasi sangat tinggi, jeprat jepret, tanpa selembar apron melekat pada tubuh… woek
…bahaya g ya???
Disini
ternyata seluruh dindingnya dilapisi timbal, so x-ray nya g berpendar.
Ternyata
angsa salah sangka selama ini, ternyata ilmu ahli teropong yang angsa kira, cuma
bisa lihat x-foto, ternyata angsa salah besar. Ada banyak hal menarik disini,
kita bahas one by one.
IVP,
intravena pielografi, pertama si ikan disuruh pipis, trus disuntik kontras
dengan bahan iodin. Radiografer yang berada di ruang sebelah, yang mirip studio
rekaman. (Terdapat sebuah kaca tembus pandang yang bisa melihat si ikan, bahkan
ada mikroponnya juga yang kalo dipencet suara kita bisa masuk ke ruang IVP, hal
ini bertujuan untuk berkomunikasi dengan operator disamping ikan, komunikasi 2
arah maksude). Disini juga ada monitor yang terhubung dengan kamera floroskopi
sebagai guide, agar gambar tampak jelas. Pertama lakukan foto BNO, 5 menit kmd,
15 kmd, 30-45 kmd, lalu post miksi. Tampaklah beberapa gambar. Bisa melihat
kelainan seperti batu, massa, striktur or sumbatan. Pokoke anatomi dan fungsi
ginjal lah pokoke.
HSG,
Histerosalpingografi, yang semula dalam grup Pangeran hal ini cuma mimpi,
akhirnya bisa kulihat juga. Si ikan (perempuan tentu saja dengan keluhan utama
infertil 4 tahun) posisi litotomi. Masukan spekulum, masukan kontras melalui
spuit 20cc dengan jari sebagai guide (dengan aplikator kusus yg pas dengan
servik) ke pintu serviks, kamera foroskopi siap, masukkan kontras. Dari sini
dapat diketahui paten tidaknya tuba.
OMD. Akhirnya
saya bisa tahu the real OMD. Pasien disuruh ngemut larutan kontras, floroskopi
siap, telan kontras…jepret..jepret…bisa tahu dr oesofagus, maag n duodenum.
Bisa tahu anatominya deh…
CT- saya pikir kalo orang yg lagi di
scan, alat CT nya itu muter2, ternyata saya salah, yg muter2 itu MRI, n saying
sekali MRI di sini rusak padahal saya pengen liat. Hiks_u… CT scan disini 64
slice bisa motong sampai ketebalan 2 mm. wow…perlu diingat CT ini radiasinya
gede bgt, kalo bisa setahun sekali aja…
Sebenarnya
ada pemeriksaan lain yg lebih seru, seperti cholangiografi (pake selang yg udah
dipasang ahli dr grup Raja), apendikogram dll.
USG apa yg mo
diceritain ya, pokoknya bisa membedakan hati, lien, pancreas, ginjal, VU,
aorta. Seringnya sih USG abdomen. Prostat bisa pake USG dopler.
Katanya
pada grup ini yg bisa dilihat cuma kesuraman “grey scale” gitu. Padahal
sebenarnya grup ini cukup bewarna, ada ruang biru, yg baik dinding n kursinya
berwarna biru, ada ruang hijau, yg smuanya serba hijau, ruang butek yg serba
butek bahkan lampunya aja sekarat (yaitu kamar kita para angsa) n ditambah
bocor pula, jarang dipel, tapi untunglah sampahnya setiap hari dibuangin. Lo
aku kok jadi curhat.
Dipertengahan
stage ada perang dingin, disebut begini karena ini kan dikutub utara meski
sebenarnya semua perang itu panas. Saya serba salah kl mo cerita, sebenarnya
cerita ini kan mo bagi ilmu, bukan bagi gossip…
Dimulai
dari kasbes yg mbulet ruwet karena setiap pasien yang mo ambil selalu +++,
cerita lainnya adalah yg pasiennya terlanjur pulang, sampe kunjungan rumah
segala dll, kata seorang angsa “kasbes menodai keindahan rad**”, kasbes yg
dianggap palsu padahal super asli, sampe translet segala.
Substage
yg tak kalah penting adalah stage P, untuk pipis (atau T untuk toilet) karena
tidak berkeringat maka tubuh mengkompensasinya dengan pipis yg banyak (??),
mekanisme termoregulasi, disini juga perlu makanan untuk meningkatkan BMR kita,
makan cukup, minum cukup, dan pipis yg cukup
Yang menyenangkan disini g ada jaganya….
Radioterapi, lokasi cukup jauh dr peradapan, disana bingung mau lakuin
apa, selain ngobrol sama merak mel, paling anamnesis pasien. Jadwal raditerapi
disini sangat rame bahkan kadang sampe jam 5 sore jadi emang harus terjadwal n
antri dulu kalo ada pasien baru…
Efek
samping radioterapi macem2, pasien ku radang disemua mukosa, sulit makan d
jadinya padahal butuh asupan yg banyak.
the crew`s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar