Minggu, 17 Juni 2012

Angsa Muda beserta Para Ahli Teropong


 Ahli teropong, disebut demikian karena keahliannya dalam menebak dengan benar diagnosa seorang ikan tanpa melihat ikan tersebut, agak mustahil kedengarannya but this is real, sangat kerenlah pokoke.

Hari pertama memasuki grup ini, penyesuaian yang suhunya mirip di kutub utara, lebih dingin dari UGD jam 01.00 dini hari, lebih dingin dari OK. Maklumlah 200, dimana suhu ruang biasa 28-300. Ucapkan selamat tinggal pada DarkBlue (dibaca dalam logat jepang “darkobulu”, stetoskop tercinta si angsa) beserta teman2nya dalam wadah alat TeVe kuning gambar bebek rak jelas…
Disini radiasi sangat tinggi, jeprat jepret, tanpa selembar apron melekat pada tubuh… woek …bahaya g ya???


Disini ternyata seluruh dindingnya dilapisi timbal, so x-ray nya g berpendar.
Ternyata angsa salah sangka selama ini, ternyata ilmu ahli teropong yang angsa kira, cuma bisa lihat x-foto, ternyata angsa salah besar. Ada banyak hal menarik disini, kita bahas one by one.

IVP, intravena pielografi, pertama si ikan disuruh pipis, trus disuntik kontras dengan bahan iodin. Radiografer yang berada di ruang sebelah, yang mirip studio rekaman. (Terdapat sebuah kaca tembus pandang yang bisa melihat si ikan, bahkan ada mikroponnya juga yang kalo dipencet suara kita bisa masuk ke ruang IVP, hal ini bertujuan untuk berkomunikasi dengan operator disamping ikan, komunikasi 2 arah maksude). Disini juga ada monitor yang terhubung dengan kamera floroskopi sebagai guide, agar gambar tampak jelas. Pertama lakukan foto BNO, 5 menit kmd, 15 kmd, 30-45 kmd, lalu post miksi. Tampaklah beberapa gambar. Bisa melihat kelainan seperti batu, massa, striktur or sumbatan. Pokoke anatomi dan fungsi ginjal lah pokoke.
HSG, Histerosalpingografi, yang semula dalam grup Pangeran hal ini cuma mimpi, akhirnya bisa kulihat juga. Si ikan (perempuan tentu saja dengan keluhan utama infertil 4 tahun) posisi litotomi. Masukan spekulum, masukan kontras melalui spuit 20cc dengan jari sebagai guide (dengan aplikator kusus yg pas dengan servik) ke pintu serviks, kamera foroskopi siap, masukkan kontras. Dari sini dapat diketahui paten tidaknya tuba.

OMD. Akhirnya saya bisa tahu the real OMD. Pasien disuruh ngemut larutan kontras, floroskopi siap, telan kontras…jepret..jepret…bisa tahu dr oesofagus, maag n duodenum. Bisa tahu anatominya deh…

CT- saya pikir kalo orang yg lagi di scan, alat CT nya itu muter2, ternyata saya salah, yg muter2 itu MRI, n saying sekali MRI di sini rusak padahal saya pengen liat. Hiks_u… CT scan disini 64 slice bisa motong sampai ketebalan 2 mm. wow…perlu diingat CT ini radiasinya gede bgt, kalo bisa setahun sekali aja…
Sebenarnya ada pemeriksaan lain yg lebih seru, seperti cholangiografi (pake selang yg udah dipasang ahli dr grup Raja), apendikogram dll.

USG apa yg mo diceritain ya, pokoknya bisa membedakan hati, lien, pancreas, ginjal, VU, aorta. Seringnya sih USG abdomen. Prostat bisa pake USG dopler.
Katanya pada grup ini yg bisa dilihat cuma kesuraman “grey scale” gitu. Padahal sebenarnya grup ini cukup bewarna, ada ruang biru, yg baik dinding n kursinya berwarna biru, ada ruang hijau, yg smuanya serba hijau, ruang butek yg serba butek bahkan lampunya aja sekarat (yaitu kamar kita para angsa) n ditambah bocor pula, jarang dipel, tapi untunglah sampahnya setiap hari dibuangin. Lo aku kok jadi curhat.
Dipertengahan stage ada perang dingin, disebut begini karena ini kan dikutub utara meski sebenarnya semua perang itu panas. Saya serba salah kl mo cerita, sebenarnya cerita ini kan mo bagi ilmu, bukan bagi gossip…
Dimulai dari kasbes yg mbulet ruwet karena setiap pasien yang mo ambil selalu +++, cerita lainnya adalah yg pasiennya terlanjur pulang, sampe kunjungan rumah segala dll, kata seorang angsa “kasbes menodai keindahan rad**”, kasbes yg dianggap palsu padahal super asli, sampe translet segala.
Substage yg tak kalah penting adalah stage P, untuk pipis (atau T untuk toilet) karena tidak berkeringat maka tubuh mengkompensasinya dengan pipis yg banyak (??), mekanisme termoregulasi, disini juga perlu makanan untuk meningkatkan BMR kita, makan cukup, minum cukup, dan pipis yg cukup
 Yang menyenangkan disini g ada jaganya….
Radioterapi, lokasi cukup jauh dr peradapan, disana bingung mau lakuin apa, selain ngobrol sama merak mel, paling anamnesis pasien. Jadwal raditerapi disini sangat rame bahkan kadang sampe jam 5 sore jadi emang harus terjadwal n antri dulu kalo ada pasien baru…
Efek samping radioterapi macem2, pasien ku radang disemua mukosa, sulit makan d jadinya padahal butuh asupan yg banyak.

                                                                             the crew`s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar