*ditulis setelah saya diutus sebagai wakil dari kerajaan cipto untuk mengikuti pelatihan dari DKK (Dinas Kesehatan Kota) mengenai infeksi "ARBOVIRUS". ilmunya banyak banget, sampe didatengkan ahli biologi yang ngurusi vektor2 gitu, dia bukan dokter, dia tugasnya kaya ngamati perilaku hewan (kaya vektor2 penyebab penyakit), aku sampe gumun, kok ada ya orang yang kerjanya begitu...tapi salut sama bapake eh mas e, masih muda tapi menyukai dunia yang mungkin dianggap sebagian orang aneh, tapi menurutku dia hebat banget, karna ahli begituan biasanya dari luar negeri, tapi anak bangsa ternyata ada juga
here we go...
Demam chikungunya adalah suatu penyakit
menular akut yang disebabkan oleh virus chikungunya. Demam chikungunya ditularkan
melalui gigitan nyamuk. Masa inkubasi penyakit yaitu dari gigitan nyamuk sampai
menimbulkan gejala berlangsung sekitar tiga sampai tujuh hari, dimana gejala
awalnya terkadang hanya mirip flu biasa.
Penyakit akibat virus sebagian besar bersifat self limiting disease, artinya penyakit
tersebut dapat sembuh sendiri dikarenakan adanya antibodi dalam tubuh kita
sebagai pertahanan terhadap virus. Meski bersifat self limiting disease, tak jarang keluhan yang ditimbulkan bisa
sangat mengganggu. Biasanya demam chikungunya membaik sekitar 10 hari setelah
sakit.
Penularan
Demam chikungunya ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk tersebut menggigit di jam-jam
tertentu yaitu sekitar jam 9 pagi atau jam 4 sore.
Hanya nyamuk betina saja yang menggigit
manusia, hal ini dikarenakan darah manusia yang kaya protein diperlukan untuk
pematangan sel telur nyamuk betina yang akan bertelur. Dimana apabila nyamuk
betina tersebut terinfeksi virus chikungunya maka akan diturunkan pada
telurnya. Telur yang menjadi nyamuk dewasa akan siap menyebarkan virus
chikungunya kepada masyarakat.
Nyamuk tersebut suka hidup pada temperatur
yang hangat dan meletakkan telurnya pada genangan air yang bersih, seperti
penampungan air, kaleng-kaleng bekas, dan bak kamar mandi.
Gejala
Demam chikungunya ditandai dengan demam tinggi
mendadak, bisa sampai 400C, kadang disertai menggigil dan
berkeringat. Yang khas dari penyakit ini, demam disertai kelemahan dan nyeri
hebat pada persendian. Adanya nyeri hebat inilah yang menyebabkan pasien tidak
mau bergerak sehingga menimbulkan kelumpuhan sementara. Bengkak pada sendi juga
bisa ditemukan.
Gejala pada demam chikungunya terkadang mirip
dengan demam berdarah, ditandai dengan demam, pusing, perasaan mual bahkan
sampai muntah, dan terdapat bintik-bintik merah pada kulit. Pada periksaan
darah terdapat trombositopenia, dimana jumlah trombosit menurun dari nilai
normal. Tapi penurunan jumlah trombosit pada demam chikungunya tidak seberat
pada kasus demam berdarah.
Pola demam chikungunya pun sangat mirip dengan
demam berdarah. Demam berlangsung dua sampai tiga hari, kemudian turun lalu
demam bisa kembali setelah 3 hari. Demam dan kelemahan sendi dapat menetap
selama berminggu-minggu.
Imunitas terhadap virus chikungunya
berlangsung seumur hidup artinya apabila seseorang sudah pernah terkena demam
chikungunya sekali maka akan memiliki kekebalan terhadap virus chikungunya.
Komplikasi
Meski sangat mirip dengan demam berdarah,
penyakit chikungunya ini jarang menimbulkan komplikasi fatal seperti perdarahan
hebat dan syok yang berujung kematian. Angka kematian akibat demam chikungunya
memang rendah namun nyeri sendi dapat sangat mengganggu, bisa dirasakan dalam
waktu mingguan hingga berbulan-bulan.
Pemeriksaan
Penunjang
Pada pemeriksaan darah rutin bisa didapatkan
jumlah trombosit yang menurun ringan, lain-lain biasanya dalam batas normal.
Untuk diagnosa pasti penyakit yang disebabkan
virus sangat sulit, diperlukan pemeriksaan yang canggih dan tentu saja dengan
biaya yang tidak murah. Biasanya pemeriksaan lengkap hanya dilakukan untuk keperluan
penelitian saja.
Dikatakan positif chikungunya apabila
didapatkan kenaikkan 4 kali lipat titer antibodi HI serta hasil positif pada
pemeriksaan IgM metode ELISA, Indirect Immuno Flourescence Test (IIFT), isolasi
virus dan PCR.
Pengobatan
Pengobatan hanya bersifat simptomatik, artinya
hanya mengobati gejala dan keluhannya saja. Perlu pemberian obat analgesik dan anti
radang seperti paracetamol, ibuprofen atau diclofenac. Aspirin sebaiknya tidak
digunakan. Konsultasikan dengan dokter anda, obat apa yang sesuai dengan
kondisi penyakit anda karena obat tersebut apabila tidak sesuai dengan anjuran
dokter akan mengakibatkan pengikisan lapisan lambung dan dapat menyebabkan
perdarahan saluran pencernaan.
Makan makanan yang bergizi cukup, buah dan
sayur banyak mengandung vitamin dan mineral yang berfungsi memperbaiki daya
tahan tubuh. Istirahat yang cukup dan minumlah suplemen jika dirasa perlu. Membatasi
gerak dapat mempercepat penyembuhan pada fase akut. Bila perlu lakukan kompres
dingin pada sendi yang bengkak untuk mengurangi rasa nyeri.
Pencegahan
Sampai saat ini belum ada vaksin atau obat
pencegahan terhadap virus chikungunya. Karena itu penularannya harus dicegah
dengan cara melakukan kontrol pada vektor nyamuk Ae. Aegypti dan Ae.
Albopictus. Lindungilah diri anda dan orang-orang disekitar anda dari gigitan
nyamuk dengan memakai klambu, lotion anti nyamuk, obat nyamuk semprot atau
bakar.
Vektor penyebar penyakit chikungunya sekali
bertelur mampu bertelur dalam jumlah yang banyak, sehingga tindakan pencegahan
akan jauh lebih efektif sebelum penyakit ini meyebar luas.
Memutus rantai penularan adalah dengan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemberdayaan masyarakat. Menguras tempat
penampungan air bersih dan bak mandi seminggu sekali. Untuk tempat-tempat yang
sulit dikuras atau kesulitan air bersih, membasmi jentik nyamuk dilakukan
dengan cara dengan menaburkan insektisida golongan themopos (abate) ke dalam bak penampungan air
bersih.
Bahkan di desa daerah Magelang yang pernah
saya kunjungi waktu terjadi wabah chikungunya, masyarakatnya menaruh ikan
pemakan jentik nyamuk di bak mandinya, karena masyarakat disana memiliki bak
mandi yang luas sehingga sangat menyulitkan apabila harus dikuras seminggu
sekali.
Bersihkan halaman rumah dengan menyingkirkan
tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk seperti kaleng-kaleng
bekas. Tempat minum binatang peliharaan dan vas bunga juga harus dilihat apakah
ada jentik nyamuknya, sering-seringlah mengganti air tersebut.
Menyebar
dengan Cepat
Demam chikungunya berpotensi menimbulkan KLB
(Kejadian Luar Biasa) terutama setelah musim penghujan. KLB ditandai dengan
meningkatnya jumlah penderita dengan demam tinggi mendadak dan nyeri sendi di
masyarakat.
Untuk menghindari terjadinya wabah atau KLB maka
pemerintah melalui dinas kesehatan melakukan “fogging focus” pada daerah
potensial KLB chikungunya, fogging tersebut dilakukan dengan menyemprotkan
insektisida ke udara dengan mesin fogging. Penyemprotan insektisida bertujuan
untuk memutus rantai penularan penyakit dengan cara menekan populasi vektor
nyamuk.
Tidak semua daerah akan di-fogging karena
selain membutuhkan biaya yang besar, fogging juga menyebabkan resistensi nyamuk
terhadap insektisida. Karena itu daerah fogging haruslah memiliki kriteria: 1)
ditemukan satu kasus lain yang positif, bukti adanya penularan, 2) dengan
jumlah jentik > 5%.
Demam chikungunya banyak terjadi di daerah
tropis dan subtropis seperti Indonesia. Demam chikungunya sampai saat ini
menjadi masalah kesehatan masyarakat utama karena menyebar dengan cepat.
Bagaimanapun mencegah lebih baik daripada mengobati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar