Rabu, 04 Maret 2015

Demam Chikungunya Akibat Gigitan Nyamuk

*ditulis setelah saya diutus sebagai wakil dari kerajaan cipto untuk mengikuti pelatihan dari DKK (Dinas Kesehatan Kota) mengenai infeksi "ARBOVIRUS". ilmunya banyak banget, sampe didatengkan ahli biologi yang ngurusi vektor2 gitu, dia bukan dokter, dia tugasnya kaya ngamati perilaku hewan (kaya vektor2 penyebab penyakit), aku sampe gumun, kok ada ya orang yang kerjanya begitu...tapi salut sama bapake eh mas e, masih muda tapi menyukai dunia yang mungkin dianggap sebagian orang aneh, tapi menurutku dia hebat banget, karna ahli begituan biasanya dari luar negeri, tapi anak bangsa ternyata ada juga

here we go...

Demam chikungunya adalah suatu penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus chikungunya. Demam chikungunya ditularkan melalui gigitan nyamuk. Masa inkubasi penyakit yaitu dari gigitan nyamuk sampai menimbulkan gejala berlangsung sekitar tiga sampai tujuh hari, dimana gejala awalnya terkadang hanya mirip flu biasa.
Penyakit akibat virus sebagian besar bersifat self limiting disease, artinya penyakit tersebut dapat sembuh sendiri dikarenakan adanya antibodi dalam tubuh kita sebagai pertahanan terhadap virus. Meski bersifat self limiting disease, tak jarang keluhan yang ditimbulkan bisa sangat mengganggu. Biasanya demam chikungunya membaik sekitar 10 hari setelah sakit.

Penularan
Demam chikungunya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk tersebut menggigit di jam-jam tertentu yaitu sekitar jam 9 pagi atau jam 4 sore.
Hanya nyamuk betina saja yang menggigit manusia, hal ini dikarenakan darah manusia yang kaya protein diperlukan untuk pematangan sel telur nyamuk betina yang akan bertelur. Dimana apabila nyamuk betina tersebut terinfeksi virus chikungunya maka akan diturunkan pada telurnya. Telur yang menjadi nyamuk dewasa akan siap menyebarkan virus chikungunya kepada masyarakat.
Nyamuk tersebut suka hidup pada temperatur yang hangat dan meletakkan telurnya pada genangan air yang bersih, seperti penampungan air, kaleng-kaleng bekas, dan bak kamar mandi.

Gejala
Demam chikungunya ditandai dengan demam tinggi mendadak, bisa sampai 400C, kadang disertai menggigil dan berkeringat. Yang khas dari penyakit ini, demam disertai kelemahan dan nyeri hebat pada persendian. Adanya nyeri hebat inilah yang menyebabkan pasien tidak mau bergerak sehingga menimbulkan kelumpuhan sementara. Bengkak pada sendi juga bisa ditemukan.
Gejala pada demam chikungunya terkadang mirip dengan demam berdarah, ditandai dengan demam, pusing, perasaan mual bahkan sampai muntah, dan terdapat bintik-bintik merah pada kulit. Pada periksaan darah terdapat trombositopenia, dimana jumlah trombosit menurun dari nilai normal. Tapi penurunan jumlah trombosit pada demam chikungunya tidak seberat pada kasus demam berdarah.
Pola demam chikungunya pun sangat mirip dengan demam berdarah. Demam berlangsung dua sampai tiga hari, kemudian turun lalu demam bisa kembali setelah 3 hari. Demam dan kelemahan sendi dapat menetap selama berminggu-minggu.
Imunitas terhadap virus chikungunya berlangsung seumur hidup artinya apabila seseorang sudah pernah terkena demam chikungunya sekali maka akan memiliki kekebalan terhadap virus chikungunya.

Komplikasi
Meski sangat mirip dengan demam berdarah, penyakit chikungunya ini jarang menimbulkan komplikasi fatal seperti perdarahan hebat dan syok yang berujung kematian. Angka kematian akibat demam chikungunya memang rendah namun nyeri sendi dapat sangat mengganggu, bisa dirasakan dalam waktu mingguan hingga berbulan-bulan.

Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan darah rutin bisa didapatkan jumlah trombosit yang menurun ringan, lain-lain biasanya dalam batas normal.
Untuk diagnosa pasti penyakit yang disebabkan virus sangat sulit, diperlukan pemeriksaan yang canggih dan tentu saja dengan biaya yang tidak murah. Biasanya pemeriksaan lengkap hanya dilakukan untuk keperluan penelitian saja.
Dikatakan positif chikungunya apabila didapatkan kenaikkan 4 kali lipat titer antibodi HI serta hasil positif pada pemeriksaan IgM metode ELISA, Indirect Immuno Flourescence Test (IIFT), isolasi virus dan PCR.

Pengobatan
Pengobatan hanya bersifat simptomatik, artinya hanya mengobati gejala dan keluhannya saja. Perlu pemberian obat analgesik dan anti radang seperti paracetamol, ibuprofen atau diclofenac. Aspirin sebaiknya tidak digunakan. Konsultasikan dengan dokter anda, obat apa yang sesuai dengan kondisi penyakit anda karena obat tersebut apabila tidak sesuai dengan anjuran dokter akan mengakibatkan pengikisan lapisan lambung dan dapat menyebabkan perdarahan saluran pencernaan.
Makan makanan yang bergizi cukup, buah dan sayur banyak mengandung vitamin dan mineral yang berfungsi memperbaiki daya tahan tubuh. Istirahat yang cukup dan minumlah suplemen jika dirasa perlu. Membatasi gerak dapat mempercepat penyembuhan pada fase akut. Bila perlu lakukan kompres dingin pada sendi yang bengkak untuk mengurangi rasa nyeri. 

Pencegahan
Sampai saat ini belum ada vaksin atau obat pencegahan terhadap virus chikungunya. Karena itu penularannya harus dicegah dengan cara melakukan kontrol pada vektor nyamuk Ae. Aegypti dan Ae. Albopictus. Lindungilah diri anda dan orang-orang disekitar anda dari gigitan nyamuk dengan memakai klambu, lotion anti nyamuk, obat nyamuk semprot atau bakar.
Vektor penyebar penyakit chikungunya sekali bertelur mampu bertelur dalam jumlah yang banyak, sehingga tindakan pencegahan akan jauh lebih efektif sebelum penyakit ini meyebar luas.
Memutus rantai penularan adalah dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemberdayaan masyarakat. Menguras tempat penampungan air bersih dan bak mandi seminggu sekali. Untuk tempat-tempat yang sulit dikuras atau kesulitan air bersih, membasmi jentik nyamuk dilakukan dengan cara dengan menaburkan insektisida golongan themopos (abate) ke dalam bak penampungan air bersih.
Bahkan di desa daerah Magelang yang pernah saya kunjungi waktu terjadi wabah chikungunya, masyarakatnya menaruh ikan pemakan jentik nyamuk di bak mandinya, karena masyarakat disana memiliki bak mandi yang luas sehingga sangat menyulitkan apabila harus dikuras seminggu sekali.
Bersihkan halaman rumah dengan menyingkirkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk seperti kaleng-kaleng bekas. Tempat minum binatang peliharaan dan vas bunga juga harus dilihat apakah ada jentik nyamuknya, sering-seringlah mengganti air tersebut.

Menyebar dengan Cepat
Demam chikungunya berpotensi menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) terutama setelah musim penghujan. KLB ditandai dengan meningkatnya jumlah penderita dengan demam tinggi mendadak dan nyeri sendi di masyarakat.
Untuk menghindari terjadinya wabah atau KLB maka pemerintah melalui dinas kesehatan melakukan “fogging focus” pada daerah potensial KLB chikungunya, fogging tersebut dilakukan dengan menyemprotkan insektisida ke udara dengan mesin fogging. Penyemprotan insektisida bertujuan untuk memutus rantai penularan penyakit dengan cara menekan populasi vektor nyamuk.
Tidak semua daerah akan di-fogging karena selain membutuhkan biaya yang besar, fogging juga menyebabkan resistensi nyamuk terhadap insektisida. Karena itu daerah fogging haruslah memiliki kriteria: 1) ditemukan satu kasus lain yang positif, bukti adanya penularan, 2) dengan jumlah jentik > 5%.

Demam chikungunya banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis seperti Indonesia. Demam chikungunya sampai saat ini menjadi masalah kesehatan masyarakat utama karena menyebar dengan cepat. Bagaimanapun mencegah lebih baik daripada mengobati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar