Minggu, 17 Juni 2012

Angsa ahli mati 4n6


Tugas utama pada grup ini adalah membantu penyidik dalam membuat terang suatu kasus. Kaya main detektif2an gitu, seru de pokoknya. Disini kita bareng angsa-angsa dari lain sekolah, Temen sejawat nya seru-seru pokoknya.

Visum. Setiap kali datang sesosok mayat maka harus ada surat keterangan dari penyidik. Nah, dari surat permintaan itu, kita liat apakah permintaannya pemeriksaan luar atau dalam. Untuk pemeriksaan luar dilakukan oleh angsa. Dibutuhkan 14 orang untuk visum luar. 2 orang konseptor utama, dan masing-masing 2 orang untuk organ kepala, tangan kanan-dada, tangan kiri punggung, kaki kanan-genital, kaki kiri-bokong, pakaian, masing masing ada konseptor dan operator. Operator bertugas mencari menemukan menginterpretasikan apa yang ada pada objek. Konseptor yang bertugas menulis, mengarahkan, mengingatkan kalo ada yang kelupaan.

Visum nyata. Berdasarkan jumlah mayat yang datang ka kamar mayat untuk dimintakan visum. Hari pertama masuk 4n6 udah disambut dengan sebuah visum nyata, kasusnya mati lemas. Hari-hari berikutnya kebanyakan kasusnya Cuma KLL, g variatif, namun 7 visum sudah bisa membuat tangan kami kriting.
Visum bayangan. Masing-masing kita membuat 7 visum bayangan. Mulai dari luka tajam mati, tenggelam mati, gantung mati, penganiayaan hidup, pemerkosaan hidup, keracunan mati, tembak mati. Kita gak bikin infanticide. Visum bayangan dibuat karena kita tidak selalu dapat kasus nyata nya, jadi ya pura-puranya gitu. Kita disuruh membayangkan kasusnya lalu dibuat ke dalam visum.

Visum minggu jam 1 pagi, kebetulan waktu itu aku lagi nginep di tempat angsa wid. Kita baru tidur jam 12 akibat nonton film. Tidur satu jam dan datanglah panggilan visum. Visum disini sistemnya on call, jadi bisa dipanggil sewaktu-waktu. Saat itu musim paceklik karena yang dari luar sekolah udah pada pulang. Maka dibutuhkan 14 orang, padahal yang jaga cuma 5 orang. 

Visum hidup. dilakukan diskusi atas sebuah kasus visum nyata oleh seorang phoenix. Dimana korbannya mengaku diperkosa. Setelah dilakukan graf indek ternyata si korban telah hamil dengan laki-laki lain. Ada beberapa barang bukti. Ada bercak sperma di pantiliner, yang kalo diterangin pake UV jadi ada floresensi kehijauan gitu.

Hari kamis minggu ke3. Detik-detik pengumpulan tugas visum. Ada visum, bukan visum biasa, identifikasi tulang gitu. Datanglah sekumpulan papol (pak polisi maksude) membawa seplastik tulang dan pakaian. Pada prinsipnya identifikasi tulang itu untuk mengetahui apakah benar itu tulang manusia, apa jenis kelaminnya (bisa dilihat dari tengkorak, mandibula U, panggul ginekoid), berapa umurnya, adakah tanda kekerasan (fraktur), tinggi badannya (dengan menggunakan tulang panjang yang kemudian dikonversikan). setelah dicuci dan disikat hingga kinclong dan juga direbus maka tulang-tulang siap di rekonstruksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar