Senin, 28 Mei 2012

Kisah angsa muda dibawah pemerintahan sang Pangeran


Ini grup yang paling susah di takhlukan, grup pangeran…berisi para phoenix dan merak yang super2…
Disebut pangeran karena banyak yang jantan mungkin…hehe bisa aja
Grup ini mengelola para ikan yang akan bertelur…dimana para angsa calon tabib membantu menjaga ikan yang akan bertelur itu, agar telur yang dihasilkan banyak dan sehat2…bisa dikatakan siap panen,..opo to…

Banyak ilmu yang didapatkan di sini, karena bukan cuma di BPI balai pengobatan ikan saja, namun juga di Puskeskan (pusat kesehatan ikan) terpencil, dimana di Puskeskan tidak ada para Merak yang membantu tidak ada..tidak ada tempat bertanya…

Pertama kali pengalaman angsa muda saat pertama kali melihat si ikan bertelur, perasaan aneh, haru…bingung…keagungan Tuhan yang luar biasa (pikir angsa)…tapi 8 minggu melihat ikan bertelur akhirnya membuat si angsa bosan juga…terutama follow up di bangsal (akuarium) baunya amis karena ca cerviks…. -ya iyalah ikan gitu loh-…pengawasan ikan dilakukan dengan super ketat, karena mereka bukan lagi satu melainkan dua (bareng telurnya maksude)…

Pengalaman haru biru saat di Puskeskan , angsa memanage sebagus mungkin ikan2 yang mo bertelur,,, yang sekiranya belum menampakan tanda2, ato yang baru mo bertelur untuk pertama kali (kan mesti lebih lama tu) dipulangkan dulu…yang udah mo bertelur dirawat…pengalaman pertama kali membantu ikan bertelur 2 jam lamanya, emang sih harusnya udah dirujuk ke BPI, tapi this the real situation, not in the bookstory not in textbook…peraturan jadi tak penting…oke akhirnya bisa lahir dengan sukses…ya karena ikannya primi (baru pertama kali bertelur) harus hecting karena kesulitan minta tolong Kepodang aja…yang mengharukan adalah saat si ikan mo pulang, ia menyalami si angsa mengucapkan banyak terimakasih…tapi pikir angsa “ justru sebaliknya harusnya si angsa yang harus banyak bertrimakasih karena pengalaman yang berharga ini”…

Pernah juga merujuk ikan dengan diagnosa partus macet tak maju, eeee sampai di BPI jadi maju…karena si ikan syok liat argo taxi (si ikan di masukan ke akuarium dong)… pernah juga merujuk dimana siikan sudah mbuka 8 dengan preeklamsi…wow…sampai si angsa bawa partus set dalam taxi…
Bagi para ikan, juga suka minum akar fatima, katanya biar cepet bertelur, padahal isinya kan metil ergometrin (opo kuwi), yang malah bikin uterus kontraksi tak efektif…membikin repor dan jadi biang kerok partus macet ato tak maju…

Tarif ambulan 50rb, tarif taxi 25-30rb… (ini penting saat edukasi, karena tidak semua ikan punya uang yang cukup untuk biaya ini…pernah suatu itu, angsa mengantarkan merujuk ikan yang sekarat mo bertelur, dimana dia g ada keluarga yang nganter, tentu ini akan susah, dimana administrasi pada BPI super duper mbulet ruwet…

Yang menyebalkan adalah saat malam natal, angsa harus membantu operasi ikan SC, operasi dimulai pukul 20.00, dimana jam19.30 meski operan belum selesai, angsa harus segera cabut ke OK untuk persiapan…operasi selesai pukul 22.00 tepat sesuai perkiraan, emang sih biasanya 2 jam, bayi ikan selamat setelah diresusitasi oleh merak dari grup Putri, trus kemudian dievaluasi pervaginam (anggap aja ikan itu punya), darah masih rembes terus…evaluasi dilakukan oleh merak, si angsa dan para kepodang OK udah siap2 capcus…ternyata masih rembes terus darahnya…so  mereka semua memutuskan untuk SC ulang…( whatz baru kali ini dalam sejarah), tapi gawat si ikan mulai bangun karena zat anestesi hanya untuk 2 jam so, merak dari grup Ahli mimpi menyuntikkan ketamin…merak memutuskan untuk menutup aliran darah per abdomen…siap2 kauter…angsa melakukan ritual OK lagi,,,mulai cuci tangan 7 langkah…dst…(mirip kaya di film medical dragonlah pokoke, dulu tak pikir film ini lebay…ternyata emang gitu peraturan di OK)…suasananya super tegang, Hb ikan drop, darah pada suction hampir 4 liter (total darah 5 liter)…OMG…trus merak2 lain mencoba mencari donor darah, mana PMI g bisa nyediain lagi maklum lah malam natal, akhirnya ada relawan angsa putih yang mau jadi donor, darah sudah mulai ditransfusikan…diluardugaan, meski sudah perabdominal, perdarahan sulit dihentikan, akhirnya merak senior datang untuk membantu dilakukan penjahitan jelujur di ke4 sisi uterus ikan…wow…perdarahan berhenti…jam sudah menunjukkan pukul 01.00 pagi…SELAMAT NATAL… setelah selesai merak melakukan pengawasan ke ICU, sampai pagi hari… jam 06.00 ada panggilan dari UGD ada ikan yang mo bertelur lagi, tapi Preeklamsi juga akhinya harus di vakum…buat laporan lagi…
Sungguh malam natal terspektakuler, angsa ever had….
  
Disini sering mendengarkan bunyi jantung janin (DJJ), yang sumpah cepet banget, dan akhinya angsa mulai mahir menggunakan laenec daripada doppler…karena kalo di Puskeskan kalo mo pake doppler si ikan harus membayar lagi 5-10rb, kasihan kan…

Angsa juga pernah mendeteksi suatu kehamilan sungsang, hal ini membangakan lo, sampai di puji oleh sang kepala Puskeskan, meskipun sebenarnya penemuan ini tidak sengaja…ketika angsa mencari DJJ dengan laenec, tentu saja…didapatkan DJJ letak tinggi di atas pusat…mulailah timbul kecurigaan…kesimpulannya VT tidak menjamin bahwa yang dipegang itu letak kepala… hati2 kadang2 si malaikat kecil mengecoh kita… hehehehe

Lets go 2 the next story…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar