Senin, 28 Mei 2012

Angsa Muda dan Sang Putri

Grup sang Putri disebut demikian karena pengen aja…memiliki mobilitas yang sangat tinggi dari merak sampai para angsanya, mulai dari bangsal, HND, Poli, UGD, OK, VK, BKIA, YPAC, PICU-NICU, UPJ bahkan gosipnya sampai klinik VCT. Wow dari ujung ke ujung semua dirambah. Grup ini mengelola para anak ikan yg sehat ato yg sakit. Yang mengagumkan dari grup ini adalah kemandiriannya. VS sendiri, ET sendiri g usah nunggu bantuan. Anak ikan tidak sama dengan ikan dewasa. Punya banyak kurva dan tabel. Mumet n njimet. Karena mereka itu unik. Weee..

Mulai dari grup ini penceritaan dari sudut pandang orang pertama ya…

Di grup ini pertama kali saya melihat Darkblue junior (dibaca Darkobulu, dalam bhs jepang) dan akhirnya saya membelinya untuk menemani saya mengarungi lautan ini…


Bangsal. Ada sub infeksi n non infeksi. Anamnesis PF itulah kerjaannya. Pasien nefro harus selalu ditensi, pake tensi anak lo…trus menentukan dia hipertensi ato g, dengan di plotkan dulu ke tabel berdasar tinggi badan n usia. Pasien gizi harus ditimbang berat badannya. Pasien hema yg hrs dibuat CM nya, pulang hingga larut siang, padahal udah dibantuin. Jadwal sitos biasanya senin selasa. Pernah masuk ruang hema, dan betapa tercengangnya aku ketika melihat daftar pasien itu, mirip daftar urutan kematian, anak yg sudah meninggal diberi tanda +. Disana ada mikroskop n data lengkap pasien keganasan hematologi, ternyata banyak sekali yg sakit kanker.
Gastro, untuk pasien diare biasanya ditambah zinc, ini kebijakan baru, banyak fungsinya soale, mual lo, bentuknya sirup warna pink. Untuk semua pasien infeksi, biasanya datang dengan febris, dilakukan darah rutin dulu, DD nya klo g DHF, DDengue, ato tipoid. Untuk DHF dan Demam dengue emang disini ditegaskan dengan benar2. DHF dgn plasma leakage biasanya di pulmo ada RBH. Pulmo, klo anak dibawah 2 tahun pikirkan bronkiolitis ec virus kalo lbh dari 2 thn baru pikirkan bronkopneumoni.  Ternyata di BPI ini mulai sering dilakukan cangkok hepar.
Ada ruangan khusus untuk pasien thalasemia (baru tau). Neuro, pasien SGB tp g jelas, sebaiknya dilakukan EMG. Pasien kejang jg banyak. Harus bisa potong kejang yang lini utamanya diazepam rectal. Disini pakenya stesolid ato diazepam rektal. Cardio, di UPJ folowupnya. Bisa ndengerin bunyi jantung aneh bising sitolik, ejeksi sistolik n pan sistolik.

Jaga Bangsal hari minggu pernah muter sebangsal untuk darah rutin. Baru dapet 2 pasien langsung harus ijin nggantiin beging. Setiap kali aku jaga hampir selalu ada beging. N g tanggung2 bisa 2 sampai 3. Kalo beging 3, bawaannya udah marmos. Belum lagi ke PICU, yg terlihat amat sangat jauh, maklum disini g ada sepeda. Masang NGT didampingi kepodang baik hati, harus dilakukan dgn cepat, sambil menyuruh si anak ikan menelan. Nebulizer selain berotec dan atroven, terkadang di sini di tambah flumicort (steroid, indikasi tertentu). VS alias vena seksi, sebagai asisten, pantau teve dan kadang memberi penerangan (megangi senter maksude).
Resusitasi. Hal yg selalu ada pada setiap grup. Mengenai syok hipovolemi. Prinsipnya adalah pengembalian cairan bisa dimulai pemberian kristaloid pada grup ini lebih disukai penggunaan RL karena selain ada elektroli, juga mengandung laktat yg bisa digunakan untuk energi. Hal berbeda pada grup Ratu, lebih dipilih NaCl fisiologis, karena kebanyakan pasien dewasa sudah banyak mengalami gangguan metabolik dimana laktat akan memperberat asidosis metabolik…
RJP (resusitasi jantung paru) sering dilakukan karena anak2 kondisinya cepat berubah meski dgn pemantauan ketat. RJP nya jg khusus kadang cuma pake ujung jari atau jempol aja.
BMP bone marrow pungsi. Dilakukan dengan menembuskan trokar ke crista iliaka si anak ikan, biasanya untuk kasus2 pansitopeni ato keganasan hematologi. Sebelumnya si anak di bius dulu ada yg iv ada yg pake lidokain.
LP lumpal pungsi. Memasukkan jarum ke vertebra si anak ikan, trus LCS bisa ngalir, diambil secukupnya. Kalo mau dikultur, sekalian dimasukkan dalam Bactec.

HND. Adalah tempat tersuram dimana kami menghabiskan waktu untuk beging. Hal yang menarik adalah ketika saya sedang beging sedangkan si anak ikan sedang jatuh pada syok sedangkan vena perifer kolaps dan gagal dilakukan VS. maka datanglah seorang phoenix untuk memperlihatkan demo pada para merak tentang bagaimana cara melakukan penusukan jarum infus dengan aboket agak besar masuk langsung ke vena femoralis. Caranya diraba dulu a. femoralis lalu di lat/med nya ditusukan iv line itu. Infus bisa masuk syok teratasi. Saya adalah satu2nya angsa yg ada disitu, sebenarnya ini bukan konsumsi saya. Mungkin ini hadiah krn byk beging.

Poli. Bagian yg paling kusukai kalo g poli ya UGD. Di poli banyak belajar. Setiap anak ikan yg datang diukur berat n tingginya dulu. Ada anak yg datang dengan faekolit dgn terapi diberi enzim pencernaan n disuruh banyak makan sayur n pepaya. Waktu kuraba perutnya ada skibala yg membentuk kolon nya, keras. EKG, untuk pasien cardio, yang terkadang pasiennya hrs diberi stesolid dulu. Pertama kali melakukannya memberikan stesolid perrektal. Ketemu merak neuro n diajarin bagaimana pembacaan BERA yg kaya sandi rumput itu. Gelombang alfa, beta, gama, sumpah mbulet ruwet. Banyak pasien epilepsi yang kontrol.

UGD. Disini serunya. Ada pasien campak waktu itu saya baru pertama kali lihat, yg saya kira penyakit ini sudah punah, gejala prodormal disertai ruam merah bentol (ukk ne nodul).
Ada pasien DSS, yang ini sumpah saya kaget banget tiba2 dibangunkan angsa dari grup Ratu “eh itu lo temenmu beging”, saya yg tidur di kamar angsa, saya langsung buru2 ke UGD depan trus nanya sama angsa ra, “kok aku g mbok bangunin?”, “ini kan jatah kamu tidur aku g enak mbangunin kamu”, “halah, kalo berat kan kita bisa saling bantu” kata saya sok puitis, saya mau ngantiin beging, tapi angsa ra menolah, dia merasa sebagai angsa pembawa beging. Tuh ikan yg dibeging darahnya muncrat2 baik dari ET ataupun dari Gudel nya. Warnanya merah segar. Akhirnya saya menangani pasien lain yg jumlahnya ternyata jauh lbh banyak, kalo gini sih mending beging…
Ada pasien dgn sianotic spell, saya yakin tdk smua dari anda pernah melihat ini. Si bayi ikan nangis n tambah biru, mo dipasang infus g bisa, susah banget, so agar cepat pake vena temporalis lalu dimasukkan morfin, supaya si bayi tenang. Trus saya disuruh melakukan manuver knee chest position, untuk meningkatkan tahanan perifer.
Meja diujung UGD, ada beberapa obat isinya parasetamol ada yg sirup jg. kesukaanku adalah memberi obat n minum pada para ikan2 itu. Saya paling sregep untuk hal yg satu ini. Entah kenapa?
DD/ disini kalo febris sih utamanya ada DHF, DD, typoid, ISK, TFA, dan jarang sekali menyertakan lepto pd DD nya. Lain hal nya dgn grup Ratu yang selalu menyertakan lepto pada DD/ utamanya. Karena kota angsa ternyata daerah endemik lepto.


OK. Pengalaman seru saya terjadi disini. Waktu itu saya disuruh ikut si merak untuk mendampinginya resusitasi. Bersama grup Pangeran dan grup Ahli mimpi, waktu itu angsa dari grup mereka belum datang so saya lah yg membantu merak Pangeran memakai baju OK (mungkin saya dikira angsa Pangeran), membantu merak Ahli mimpi yg lagi nyuntik blok saraf di vertebra (namanya apa ya, saya lupa, pasiennya agak mbukkuk terduduk trus disuntikkan anestesinya). Mungkin saya juga dikira angsa Ahli Mimpi, secara disini semua kaya ninja yang kelihatan cuma matanya, lainnya tertutup baju OK. Angsa dari grup mereka kok g ontime sih, harusnya aku yg tugasnya resusitasi kan datengnya belakangan, eh malah paling gasik…
Pasien dengan eklamsi akan melahirkan bayi asfiksia. SC dimulai. Radian warmer siap, ET siap, laringoskop siap, duk, suction. Bayi dilahirkan. Ditaruh diradian warmer. Tiba2…PET….jeng jeng…gelap gulita…listrike anjlok. OMG ternyata di OK bisa mati lampu jg. Sibuk cari lampu. Adanya lampu emergensi. monitoring Ahli mimpi g pake monitor. Si merak Pangeran langsung jahit dep yang lainnya megangi lampu. Lampunya cuma 2 yg satu dipake buat si ibu yg satu dipake si bayi resusitasi. Si bayi ikan mulai sianosis, pasang ET untung lampunya pake batrei, susah masukknya (ternyata ET pada bayi harus dimasukki besi dulu supaya gampang masukinnya, karena tenggoroknya masih lurus). Sebagian merak Ahli mimpi jadi mbantuin kita resusitasi bayi. Bayi mulai hipotermi.
“Dek telpon UGD suruh siapin radian warmer”
saya berlari ditengah kegelapan sampil meraba2, karena saya baru pertama kali ini masuk OK UGD untuk cari telpon.
“maaf bu, bisa minta tolong disiapkan radian warmernya, bayi ikannya mau segera dikirim kesana”
“disini lampunya mati…” apa????......trimakasih…tut..tut…tut…
Akhirnya listrik menyala. Ibu ikan dan anak ikan selamat. Ternyata semua merak yang hari itu di OK emang merak2 yg hebat bisa menanggulangi kesalahan teknik. Ikannya jg keren, para angsanya apalagi.

VK. Saya diajak merak untuk menemaninya resusitasi bayi dengan anenchepali…kok bisa ya (ini hal yang rahasia, jadi tdk banyak saya jelaskan)…intinya semua bayi baik angka harapan hidupnya tinggi atau sangat rendah, tindakan resusitasi wajib dilakukan. Ada urut2an tindakan resusitasi ini. Ada tabelnya dideket radian warmer. Kaya yg diajari phoenix. Apakah menangis? warna kulit? Tonus? Ada 4, aku lupa yg satunya. Alat2 yg disiapkan yaitu radian warmer, (ET-laringoskop tdk perlu, kan anenchepal), duk, suction, beging pake yg mask.

VK plus. Sejujurnya saya tdk berniat kesini, tapi tugas resusitasi hrs ditunaikan. Entah kenapa rasanya tempat ini haram hukumnya bagi kami para angsa. Begini kronologinya…saya baru balik dari PICU, saya bertemu dengan merak x. “ayo dek ikut saya…”, si merak nampak terburu2, saya tdk banyak tanya. Tiba2 masuk ke sebuah pintu yg sepertinya tdk asing bagi saya. Saya menanyakan pada merak x, apakah tidak apa2 saya ke sini. Karena saya tdk berani masuk, saya berdiri dibalik tirai dan menyiapkan alat resusitasi, tapi malah merak x memanggil saya untuk melihat proses partusnya, karena memang hrs dinilai air ketubannya n plasentanya juga. Disitu ada beberapa merak dari grup Pangeran yang melihat saya (dengan tatapan membunuh). Tapi selesai semuanya, akhirnya kesalahpahaman ini bisa clear juga. Emang aneh sih seharusnya saya kan g perlu ikut. Memang tdk lazim, angsa Putri ikut dalam proses yg dilakukan Pangeran. Saya mumet jadinya dan saya membuatnya jadi lazim, hehehe…

BKIA. Tempat ini termasuk tempat yang baru saya ketahui. Disini tugasnya menemani para anak ikan bermain dgn mainan yg sudah disediakan. Sebelumnya si anak ikan ditimbang n diukur BB nya dulu. Mirip kaya di posyandu. Disini kebanyakan sakit speech delay atau down syndrm (yang ini hrs diukur jaran antar matanya, bisanya menjauh). Disini juga bisa lihat proses imunisasi. HIB ternyata ada disini. Tdk sepeti di pusat kesehatan ikan (kan g ada). Prinsipnya sih saya kaya DPT-HB hanya diganti DPT-HIB (im) bisa melindungi dari meningitis. Sekalian dikasih polionya (oral). HIB itu faksin kering loo..

Pengalaman aneh. Saya pernah disuruh merak untuk membeli sampo merek x. saya berkeliling ke apotek sekitar BPI. Hari itu hari minggu banyak yg tutup, kemudian ada satu yg buka 24 jam. Kemudian saya tanya “saya mau beli sampo x”, kata apotekernya “maaf mbak shampo itu sudah tdk diproduksi lagi”, sambil tersenyum seperti meledek saya yg saat itu ternyata saya lupa mencopot jas angsa saya. Wekk. Mungkin dipikirnya saya makhluk dari venus yang baru kembali setelah bertahun2 ngendon di planet girly itu.


Pengalaman lainnya adalah saya pernah disuruh beli antipiretik rektal di pagi2 buta. Sebenernya saya tdk keberatan selama g pake uang saya. Saya juga pernah disuruh untuk membeli handbodi, yang ini memang agak aneh, tapi ini mungkin kebutuhan dasar wanita kali y, sampai hrs panik ketika lupa bawa handbodi. Padahal selama di grup ini saya jarang pake benda itu. Yang paling lucu adalah ketika saya disuruh cepet2 ke PICU untuk mengantarkan sebuah bungkusan hitam. Saya tdk berani membuka meski itu cuma dibungkus plastik kresek. Dari bentuknya seperti selang melingkar. Pikir saya, ini mungkin ET untuk resusitasi, maka saya jg buru2. Menurut pengirimnya benda itu hrs diserahkan langsung, jangan dititipkan.

Maka saya buru2 ke tempat yg dituju dan menyerahkannya langsung ke pada orang yg dimaksud. Merak yg saya datangi agak bingung dgn kiriman itu (apalagi saya), karena tdk merasa meminta sesuatu dari bangsal. Kemudian kami berdua membuka bungkusan itu dgn hati2, dan berharap itu bukan bom (kebetulan penirimnya menemui saya di dekat lift dan tdk memakai seragam jaga, saya orang baru di Grup itu jadi belum hapal merak yg termasuk dlm grup ini).

 Jeng-jeng ternyata setelah dibuka adalah ***** (maaf nama barangnya dirahasiakan, tidak melanggar hukum&norma, berhubungan dgn asesoris komputer). Saya bingung mungkin di dahi saya ada tulisan “tolong suruh saya, saya lagi sibuk dan ingin tambah sibuk”...pizz men, saya mengerti penderitaan anda, dan ini hanya sedikit bantuan dari kami...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar