15 stase telah terlewati, kini
saatnya membayar hutang. Hutang ato istilah kerennya `utang’ adalah dimana para
angsa belum selese urusannya di stage tertentu. Dan kami harus bisa selese saat
ini karena kenapa? Kalo tidak maka kami harus wisuda tahun depan dimana bila
kami lulus tahun depan maka perjuangan mendapat STR akan jauh lebih sulit. Per
2011 akan diberlakukan system internship. Sistem ini mirip dokter kompre cuman
digaji. Gajinya mungkin sekitar 1 juta perbulan bisa ditempatkan di rumah sakit
ato di puskesmas.
Ini merupakan ancaman -bukan
ding, kekhawatiran lebih tepatnya, itu berarti untuk menjadi dokter kami butuh
waktu 7 tahun. Ini tidak adil dimana di FK swasta yang udah internship mereka
pendidikan dokternya Cuma 5 tahun.G ada Panum, PBL, Comuda, Kompre.
Sebenernya gak tahu juga sih
internship itu ada untungnya atau tidak, namun bagi rombongan kami itu sesuatu
hal yg mengkuatirkan meski bingung juga kenapa kami kuatir.
Secara aku sendiri masih utang 1
bagian. Yang gak lulus sekitar 12 orang. Dan waktu itu ada kabar kalo kami
belum bisa ujian karena minggu ujian kami dipakai PIT (pekan ilmiah tahunan).
Akhirnya kami pun me-lobi sana sini udah kaya pengemis, ngemis sana ngemis
sini, kita jg udah gak punya malu lagi.
Akhirnya setelah kami menemui
mendikbud nya, gak cuman sekali 2 kali tapi hampir tiap kali.
“saya janji kalian pasti bisa
bisa berangkat yang tanggal 20” itu katanya
Akhirnya setelah dgn perjuangan
berat maka kami pun bisa ujian di minggu itu. Tapi Cuma 10 orang. Aku ujian
hari kamis.
‘Untunglah gak hari jumat’
pikirku. Agak trauma. Karena 600 hari yg lalu aku jatuh di hari jumat bersama
pak kawe.
Aku ujiannya tetep hari jumat
ternyata karena pengujiku ke jogya. Maka ujian dengan pasien postpartum sungsang
bracht. Pasienku ini agak aneh bayinya Cuma 2100 gram tapi 40 minggu, gak ada
tanda2 prematur, menikah baru 8 bulan. Piye jal??? Marai mumet aja.
Akhirnya ujian berlangsung selama
kurang lebih 45 menit plus phantom.
“pasienmu kok mbok operasi kabeh,
mengko cepet sugih km” komentarnya
Maka karena tidak perlangsung
mulus maka dikasih PR ‘perasat2 dalam persalinan sungsang’. PR nya susah banget
gak ada dimana2. Perasat Johnson, insisi dursen dll. Bahkan aku belum pernah
mendengarnya sebelumnya.
Akhirnya bisa yudisium dan
dinyatakan lulus ada 15 orang. 5 orang ujian di minggu ke2. Setelahnya kami
makan2 di bringin…
15 orang tersebut adalah orang2
seperjuangan, kami pejuang dan kami tangguh. Akhirnya kami bisa kompre bareng.
Perjuangan Untuk Bisa Kompre.
Jangan ditanya mungkin ini mudah bagi sebagian orang namun bagi kami ini adalah
lebih dari sekedar berjuang. Ketika keberuntungan tidak berada di pihak kami
maka usaha dan doa adalah pilihan kami.
“Keberuntungan adalah hadiah bagi mereka yang berusaha”. Agaknya kata2 ini tidak berlaku bagi kita.
Kompre adalah bahasa gaulnya dari
komprehensif. Ya disini kami bukan lagi koas. Yipppi. Tapi udah layaknya
dokter2 kuthuk. But no problem. Learning by doing, but trial n error. Lha kok
medeni, makanya kami belajar juga disini, modalnya bawa buku2 pas kami stase
ato saat S1.
Kompre selama 8 minggu. Aku
dapetnya 5 minggu di puskesmas dan dapet puskesmas kalinyamatan, 3 minggu di RS
kartini. Dipuskesmas fells like home, bisa berekspresi sesuai dengan keinginan
kita. Di rumah sakit, sama kaya koas tapi kaya residen juga. Kalo visite
soalnya langsung ke supervisor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar