- dikejar orang mabuk saat njemput petugas avian invluensa pake ambulan,
- TTV tiap 15 menit dgn sistol 220,
- jaga cm tidur 15 menit,
- si ikan sebangsal kebanjiran sehingga harus mengungsi ke bangsal lain,
- mati lampu saat operasi,
- di OK 12 jam hingga beku serta harus rebutan radian warmer sama neonatus,
- ekstraksi semua gigi rahang bawah pd 1 ikan,
- penyuluhan tentang nyamuk dan bagaimana memelihara ikan dgn benar (emang dr. hewan),
- TIVA 4 sesion plus plus,
- ganti balut model kembang-kembang,
- visite bilingual (*kayak diluar negeri),
- hampir diajak kabur naik kereta api sama si skizofren,
Psikosis “mbak, minta 100rb”
Angsa “saya gak punya uang”
*bertampang miskin kaya gini masih aja dipalak
Psikosis “ya udah 50rb aja”
Angsa T_T *saya maklum
Namun semua itu baru sebagian…
Kisah lainnya bermula ketika saya
harus konsul ke bagian lain.
Tok tok tok… masuk ke ruangan,
ada seorang bapak duduk di sofa…
Angsa “maaf pak, saya mau konsul”
sambil menyerahkan CM biru dgn keadaan terbuka
Zzziiiiiiing, si bapak diem aja,
menerima CM lalu menutupnya sebelum di baca, aku bingung…
Si bapak “silahkan duduk”
Aku melihat di sekitar ruangan
gak ada kursi, maka aku berdiri mematung aja.
Si bapak “duduk” kali ini sambil menunjuk sebuah tempat tidur yang tingginya kira2 se SIAS (spina iliaka anterosuperior), lalu aku duduk (dgn perjuangan) di kasur aneh itu, kaki ku bergelantungan gak bisa nyentuh lantai, dan posisi ini aneh bgt di kamar itu, apalagi di depan si bapak…
Si bapak mengeluarkan pistol
(senjata api sungguhan lo maksudnya) dari pinggangnya, menaruhnya di meja.
Senjata apinya berupa handgun sejenis revolver gitu (jadi angsa juga harus tau
ilmu balistik jg rupanya)
Mulai berhayal = jangan2 si bapak adalah pembunuh bayaran yg
menyamar dan akan memintaku untuk menjadi
asistennya atau jangan2 aku merupakan target pembunuhan dan si bapak
dibayar 500 milyar untuk melaksakan tugasnya. (plis plis positif thingking, itu
yg setiap kali aku katakan pada hatiku saat ada hal2 aneh terjadi)
Si bapak menyeringai sinis dan bergumam “saya lebih sering memakai pistol ini daripada stetoskop saya…” *si bapak galau rupanya
Angsa “gleekkkkkk” menelan ludah,
takikardi, tremor, mules dll….
Lalu si bapak merapikannya dan
memasukkannya ke tas. Lalu beranjak pergi.
OMG. Jangan2 dia lupa aku masih
nangkring di tempat tidur ajaib nunggu konsulan.
Tiba-tiba dia balik lagi,
menyerahkan sebuah benda segi 4 dengan banyak tombol.
Si bapak “ kamu tahu ini benda
apa? Ini namanya remote kontrol (*anak idiot jg tau itu remote). Kamu tahu cara
penggunaannya kan? Di situ kan banyak tombolnya, kamu pencet aja arahkan ke TV
yang ada disana, nanti km pilih sesuai chanel yg km inginkan”
Angsa “????” si bapak pergi
dengan membawa CM birunya… Argggggggg… aku g bisa pulang tanpa CM biru itu. Jangan2
aku sedang disekap dan si bapak sedang menelpon keluargaku untuk meminta
tebusan. *yg ini agak berlebihan
Ganti2 chanel TV semuanya isinya
gossip. Eh bapaknya udah balik, menyerahkan CM birunya padaku.
Lalu aku buruan loncat dari
tempat tidur ajaib itu. “thx pak”
Buru2 pergi sebelum dia
menjadikan aku asistennya atau targetnya…
Sebelum pergi aku sempat melihat
potongan rambutnya, dan dari situ aku tahu apa pekerjaan lain si bapak…
Bingungnya dimana si bapak menjawab
konsul? Di balkon? di lorong? di tangga? di bangsal? atau di kamar mandi? Itu
masih misteri.
*positif thingking sangat
diperlukan dlm setiap hal yang kita hadapi. Semangat!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar