Kamis, 26 Desember 2013

Nyeri Ovulasi_Mid Cycle Pain



Dokter, saya sering merasa nyeri pada perut bawah saya, kadang sebelah kanan, kadang sebelah kiri. Terkadang keluar flek darah tapi jumlahnya sedikit, tidak sebanyak waktu menstruasi. Hal ini sudah berbulan-bulan saya rasakan. Perut saya juga nyeri saat sedang menstruasi. Saya sudah beberapa kali berobat, tapi belum ada perubahan. Apakah ini berbahaya?

Keluhan tersebut tidak jarang dialami seorang wanita. Tentu saja hal ini bisa disebabkan berbagai macam penyakit, salah satunya nyeri saat pertengahan siklus haid, disebut nyeri ovulasi atau mid cycle pain atau mittelschemerz. Sekitar 20% wanita mengalami keluhan nyeri tersebut dengan intensitas nyeri yang berbeda, dari ringan hingga mengganggu aktivitas.

Penyebab
Adapun penyebab nyeri ovulasi dikarenakan adanya pertumbuhan dari folikel ovarium sehingga meregangkan permukaan ovarium dan terjadi pembengkakan. Pada saat ovulasi, terjadi robeknya folikel pada dinding ovarium kemudian dilepaskannya sel telur, beserta darah dan cairan, dimana hal ini dapat menyebabkan iritasi sehingga terasa nyeri. Saluran tuba yang berkontraksi saat itu juga bisa menimbulkan nyeri. Pada saat ovulasi lendir vagina terasa lebih lengket, hal ini menandakan bahwa wanita sedang masa subur.
Semua keadaan diatas merupakan keadaan yang biasa dialami setiap wanita, sifatnya tidak berbahaya. Dan perlu diketahui tidak setiap wanita mengalami nyeri saat ovulasi.

Gejala
Biasanya nyeri ovulasi ditandai dengan adanya nyeri perut bagian bawah saat pertengahan siklus menstruasi, karena pada saat itu ovarium sedang berovulasi.
Rasa sakit ini terletak di sisi ovarium yang berovulasi sehingga dapat dirasakan di sisi kanan atau kiri tergantung pada ovarium yang berovulasi.
Nyeri ovulasi biasanya hanya satu sisi, jarang di kedua sisi. Mungkin beralih sisi dari bulan ke bulan. Nyerinya berulang, biasanya tajam, nyeri perut khas, dan biasanya ringan, jarang parah. Pada siklus menstruasi 28 hari, nyeri ovulasi terjadi sekitar 2 minggu sebelum menstruasi. Nyeri tersebut dapat hilang dalam beberapa jam sampai dengan 3 hari.
Nyeri yang muncul bisa seperti kram atau hanya terkadang perasaan tidak nyaman di perut bawah, kadang di sertai flek pendarahan ringan. Flek tersebut disebabkan penurunan sementara kadar hormon estrogen yang tiba-tiba, sesaat sebelum ovulasi.

Apakah berbahaya?
Di dalam panggul terdapat rahim, tuba falopii, ovarium, vagina, kandung kemih dan rektum.
Wanita seringkali mengalami nyeri di daerah panggul, yang penyebabnya bisa bervariasi.
Pemeriksaan penunjang yang mungkin perlu dilakukan untuk membedakannya adalah dengan melakukan analisa urine, tes kehamilan, dan USG.
Nyeri ovulasi pada dasarnya tidak berbahaya, hanya saja perlu berhati-hati karena gejalanya bisa saja sulit dibedakan dengan penyakit usus buntu atau kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan).
Perhatikan apakah nyeri disertai flek perdarahan atau tidak, hal ini dapat terjadi karena ovulasi yang normal, atau dapat menjadi kondisi serius seperti kehamilan di luar kandungan, jadi jika anda ragu maka segeralah ke dokter mencari perawatan medis. Jika ada gejala lain seperti demam, mual atau muntah hal ini mungkin juga disebabkan apendisitis (peradangan usus buntu).
Penyebab lain yang berhubungan dengan organ reproduksi adalah kista ovarium, penyakit peradangan panggul atau sistitis (peradangan kandung kemih). Pada peradangan kandung kemih biasanya disertai gangguan kencing misalnya nyeri saat berkemih atau bisa juga perubahan warna pada urine.
Diagnosis nyeri ovulasi umumnya dibuat jika seorang wanita mengalami nyeri pertengahan siklus sedangkan pemeriksaan panggul dan pemeriksaan penunjang tidak menunjukkan kelainan.

Pengobatan
Jika anda mengalami keluhan nyeri panggul maka untuk mengurangi nyeri dapat juga di gunakan obat penghilang nyeri. Minumlah 6 sampai 8 gelas perhari, kecukupan cairan akan menghindarkan anda dari dehidrasi, dimana kondisi dehidrasi bisa memperberat rasa kram di perut. Kompreslah dengan air hangat bagian perut bawah anda untuk mengurangi kontraksi pada perut.
Karena nyeri tersebut disebabkan oleh proses ovulasi maka untuk menghindarinya dapat digunakan obat untuk menghindari ovulasi yaitu dengan kontrasepsi hormonal, salah satunya adalah dengan pil KB, namun pemberian obat ini sebaiknya tidak diberikan bila keluhan tersebut tidak mengganggu, apalagi kalau wanita tersebut mengharapkan kehamilan.
Jadi jelas bila anda mengalami nyeri panggul namun anda ragu apakah ini berbahaya atau tidak, segera hubungi dokter anda. Konsultasikanlah keluhan anda apakah ada kelainan lain di panggul anda atau hanya nyeri ovulasi yang tidak berbahaya.

1 komentar:

  1. Ti..aku njaluk nomer hpmu..urgent..bapakku lg dirawat di panti wilasa dr. Cipto... -imam nasuha- kanca smp 4

    BalasHapus