Rabu, 23 September 2015

SEMBELIT, SEPELE TAPI MENGGANGGU

Sembelit adalah keluhan yang sering dialami oleh sebagian besar orang, dapat mengenai anak-anak, dewasa bahkan lanjut usia. Akhir-akhir ini kejadian sembelit semakin meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup dan pola makan masyarakat. Tak jarang beberapa orang sering mengobati sendiri keluhan sembelitnya dengan obat-obatan pencahar yang relatif mudah dibeli di warung atau apotek.

Beberapa orang menganggap sembelit merupakan kejadian yang biasa dan dianggap hal sepele sehingga baru memeriksakan diri ke dokter ketika sembelit sudah berlangsung kronik dan sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.  Beberapa pasien datang dengan keluhan buang air besar yang bercampur darah, bukan karena sembelitnya. Padahal BAB darah tersebut akibat dari sembelit yang berlangsung kronik. Berdasarkan penelitian, sembelit lebih sering terjadi pada wanita dibanding laki-laki dengan perbandingan 4:1. Dari semua pasien sembelit yang menjalani pemeriksaan kolonoskopi sekitar 8% ditemukan keganasan usus besar (kolorektal).

Dalam dunia medis sembelit disebut konstipasi, dimana konstipasi adalah suatu keadaan dimana frekuensi buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu. Pada konstipasi terjadi kesulitan buang air besar karena feses yang keras. Disebut konstipasi yaitu apabila ditemukan gejala berupa harus mengejan ketika buang air besar, terdapat perasaan tidak puas setelah BAB seperti masih ada feses yang tertinggal, terdapat hambatan pada dubur, dan pasien terkadang harus mengeluarkan feses secara manual dengan tangan. Gejala yang ditimbulkan dari konstipasi tersebut dapat berupa perasaan tak nyaman di perut dan kembung.

Penyebab
Faktor resiko terjadinya kontipasi yaitu akibat diet rendah serat. Asupan cairan yang kurang memadai juga menimbulkan konstipasi. Aktivitas fisik dan mobilitas yang kurang misalnya pada pasien stroke yang harus tirah baring lama juga sering mengalami konstipasi. Obat-obatan tertentu juga dapat menimbulkan konstipasi seperti obat anti diare, antasida (obat maag) dan beberapa obat anti depresan.

Konstipasi juga bisa terjadi akibat gangguan fungsional usus, dimana transit makanan dalam usus yang lambat. Perut terasa kembung dan sebah namun tidak ada keinginan untuk buang air besar. Kondisi ini sering terjadi pada wanita.

Konstipasi dapat disebabkan oleh kelainan organ misalnya pada kelainan otot-otot panggul atau kelainan sfinger ani (otot pada anus). Gejala yang muncul yaitu saat BAB disertai mengejan, adanya feses yang tertinggal, dan bisa terdapat nyeri yang berkepanjangan. Keadaan ini bisa diperparah oleh adanya  ambeyen.

Tidak semua konstipasi merupakan gangguan ringan, konstipasi bisa juga merupakan tanda dari suatu penyakit ganas. Tanda bahwa konstipasi harus diwaspadai adalah ketika terdapat BAB yang bercampur darah merah segar, adanya suatu benjolan di perut, riwayat kanker pada keluarga, penurunan berat badan yang cepat, tidak nafsu makan karena mual muntah kronik dan terdapat gejala anemia seperti lemah, pucat serta berkunang-kunang. Biasanya dimulai dengan konstipasi ringan ketika terjadi pertama kali namun semakin lama semakin memburuk. Konstipasi yang terjadi tiba-tiba pada pasien lanjut usia juga harus diwaspadai.

Konstipasi terjadi akibat dari sumbatan pada usus misalnya akibat tumor. Tumor yang terdapat di dalam usus mengganggu penyerapan dan transport feses sehingga feses tidak bisa keluar, demikian juga apabila tumor berasal dari luar usus kemudian mendesak usus sehingga mengganggu gerak peristaltik usus.

Beberapa penyakit metabolik juga memiliki gejala konstipasi misalnya diabetes mellitus, kekurangan hormon tiroid, dan kondisi uremia pada pasien dengan gangguan ginjal. Kondisi psikologis seseorang juga dapat mengalami gangguan BAB misalnya pada pasien depresi yang sering mengalami sembelit.

Beberapa penyakit saraf juga bisa memiliki gejala konstipasi. Pada keadaan cedera medulla spinalis atau tumor medulla spinalis pada tulang belakang, dimana medulla spinalis juga merupakan komponen saraf yang bertanggung jawab terhadap reflek buang air kecil, BAB dan fungsi ereksi.

Pemeriksaan dan Diagnosis
Penanganan konstipasi gampang gampang susah, apabila anda merasakan sesuatu yang ganjil pada pola BAB anda maka segera konsultasikan kepada dokter. Dokter akan menanyakan riwayat penyakit anda dan melakukan pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik akan dilihat apakah terdapat bekas operasi, kondisi perut yang tegang dan kembung. Dokter akan memeriksa kondisi bising usus anda apakah normal atau tidak.
Dokter akan menentukan kapan pemeriksaan penunjang perlu dilakukan. Pemeriksaan tinja dapat dilakukan untuk menilai kondisi feses secara makroskopis dan mikroskopis. Pemeriksaan darah dan elektrolit terkadang diperlukan untuk mengetahui kondisi anemia dan gangguan elektrolit. Kondisi gangguan elektrolit yaitu hipokalemia, hipomagnesemia dan hiperkalsemia, dapat menyebabkan konstipasi.

Foto radiologi berupa foto abdomen dengan atau tanpa barium adalah pemeriksaan rontgen daerah perut, pemeriksaan ini dilakukan apabila dicurigai adanya sumbatan usus penyebab konstipasi. Beberapa pasien bahkan harus menjalani kolonoskopi apabila dirasa perlu, kolonoskopi merupakan pemeriksaan penunjang dengan memasukan alat endoskopi seperti kamera kedalam usus dan anus, pemeriksaan ini sensitif untuk mengetahui adanya tumor kolorektal.

Komplikasi
Salah satu komplikasi yang paling sering terjadi karena sembelit yaitu hemoroid. Hemoroid biasa disebut wasir atau ambeien. Hemoroid terjadi akibat peradangan dan pelebaran pembuluh darah disekitar anus akibat tekanan yang berlebihan karena sering mengejan saat sembelit. Hemoroid tersebut mirip varises namun terjadi disekitar anus. Apabila hal ini dibiarkan maka terkadang terjadi perdarahan akibat pembuluh darah anus tersebut tergesek feses yang keras, hal ini ditandai dengan keluarnya BAB bersama darah segar.

Terapi
Pengobatan yang paling efektif untuk sembelit pada umumnya adalah dengan modifikasi gaya hidup dengan cara meningkatkan aktivitas fisik dengan cara berolahraga. Pola makan juga harus diperbaiki dengan cara meningkatkan konsumsi makanan yang banyak mengandung serat seperti sayur dan buah. Harus minum air dalam jumlah cukup, sekitar 2 liter air putih sehari, kecukupan air akan membuat feses tidak terlalu keras sehingga terhindar dari sembelit. Mulailah mengatur kebiasaan buang air besar seperti menghindari mengejan. Biasakan buang air besar secara rutin misalnya pagi hari setelah sarapan.


Konstipasi yang disebabkan gangguan fungsional sangat dipengaruhi gerak peristaltik usus. Perbaikan pada fungsi peristaltik ini membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga dibutuhkan obat yang aman dan efektif. Konsultasikan pada dokter anda bagaimana cara memilih obat untuk sembelit yang aman, terutama untuk anak, orang tua dan ibu hamil.

Sayangi Ibu Hamil

Saya tulis berdasar seringnya saya ikut AMP (audit maternal perinatal), dan setelah melakukan usaha yang semaksimal mungkin, angka kematian ibu dan bayi sangat sulit diturunkan

Mengapa kita harus menyayangi ibu? Ibu merupakan orang yang sangat spesial karena dari rahim sang ibu akan lahir generasi-generasi penerus bangsa. Angka kematian ibu di kota Semarang masih tinggi bila dibandingkan di kota-kota lain. Hal ini tentu saja sangat menyedihkan dimana di kota Semarang sendiri memiliki jumlah tenaga kesehatan yang cukup banyak. Jumlah praktek bidan mandiri, klinik dan rumah sakit juga banyak, baik itu rumah sakit negeri, swasta maupun rumah sakit ibu dan anak. Namun angka kematian ibu masih cukup tinggi.
Kematian ibu yang dimaksud disini adalah kematian wanita pada saat hamil dan kematian dalam waktu 42 hari sejak berakhirnya kehamilan (masa nifas) tanpa memandang lamanya kehamilan dan tempat persalinan, dimana kematian tersebut disebabkan oleh kehamilan atau pengelolaannya, bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan.

Penyebab Kematian Ibu
Penyebab kematian ibu sebagian besar disebabkan karena adanya pendarahan, eklamsia dan infeksi. Penyebab kematian ibu hampir 90 persen terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan. Sementara itu, risiko kematian ibu juga makin tinggi akibat adanya faktor keterlambatan.
Keterlambatan tersebut terjadi saat mengambil keputusan untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi, keluarga terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan ibu, ibu hamil terlambat sampai di fasilitas kesehatan pada saat keadaan darurat akibat kendala alat transportasi atau akses menuju rumah sakit yang terlalu jauh, serta terlambat memperoleh pelayanan yang memadai oleh tenaga kesehatan.
Penyebab kematian ibu sangat kompleks, baik masalah medis ataupun non medis. Mengenai masalah medis terkait kondisi kesehatan ibu yang harus ditangani oleh tenaga kesehatan sedangkan penyebab non medis terkait dengan banyak faktor yaitu keadaan sosial budaya, lingkungan sekitar, pendidikan ibu, keadaan ekonomi keluarga, kondisi geografis dan alat transportasi yang membawa ibu hamil ke tempat bersalin.

Pencegahan
Ibu hamil, suami dan keluarganya dapat melakukan perencanaan persalinan yang aman. Setiap ibu hamil dan keluarganya harus tahu dimana akan bersalin, apakah di bidan atau di rumah sakit. Keluarga juga harus tahu siapa yang akan menolong persalinan, apakah akan ditolong oleh bidan atau oleh dokter kandungan.
Yang tidak kalah penting adalah persiapan transportasi semisal harus dibawa ke tempat bersalin, siapa yang akan mengantar untuk mendapatkan pertolongan persalinan, menggunakan kendaraan apa dan milik siapa untuk mengantar. Jangan sampai karena tidak dipersiapkan, ibu hamil dinaikan motor atau becak karena kondisi darurat.
Saat melahirkan seorang wanita dapat mengalami kehilangan darah berkisar 500ml tergantung proses melahirkannya. Pada keadaan operasi resiko kehilangan darah dapat lebih besar apalagi kalau ibu mempunyai kelainan dalam persalinannya. Kondisi kehilangan darah yang banyak bisa sangat serius dan dapat berakibat kematian. Maka dari itu seorang ibu harus tahu golongan darahnya, dan tahu siapa calon donor darah apabila terjadi kekurangan darah dan ibu membutuhan transfusi.
Persiapan keuangan merupakan hal yang penting. Keluarga bisa mulai menabung untuk keperluan ibu dan bayi. Karena tidak hanya biaya persalinan yang perlu dipersiapkan tetapi juga dana untuk segala macam keperluan bayi seperti pakaian dan perlengkapan bayi. 
Keluarga juga bisa memulai merencanakan program KB (Keluarga Berencana) setelah melahirkan. Mengikuti program KB bertujuan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi jumlah kelahiran. Pembatasan bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi, ibu didampingi suami menentukan jenis apa yang cocok. Biasanya tenaga kesehatan ditempat ibu melahirkan akan membantu memberikan informasi sehingga keluarga tersebut bisa memilih jenis alat kontrasepsi yang sesuai.
Setiap ibu hamil harus mengetahui kondisi kehamilannya dengan cara memeriksakan secara rutin kehamilannya baik itu di puskesmas, klinik, praktek bidan ataupun di rumah sakit. Ibu hamil harus tahu apakah kehamilannya sehat atau tidak. Tanda bahwa kehamilannya dapat berbahaya apabila usia ibu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, jarak persalinan terakhir kurang dari 2 tahun serta adanya riwayat operasi Caesar.
Ibu hamil juga harus waspada apabila sampai usia kehamilan lebih dari 42 minggu belum ada tanda-tanda akan bersalin, taksiran berat badan bayi lebih dari 4kg, tekanan darah tinggi yaitu lebih dari 140/90 mmHg, muntah berlebihan, keluar darah dari jalan lahir, keluar air ketuban sebelum ada tanda-tanda persalinan.

Upaya Masyarakat
Masyarakat sekitar tempat tinggal ibu hamil diharapkan mengetahui kalau ada ibu yang hamil, dan apabila sewaktu-waktu membutuhkan pertolongan, masyarakat siap sedia untuk membantu. Dengan demikian, ibu hamil yang mengalami komplikasi tidak terlambat untuk mendapat penanganan yang tepat dan cepat oleh tenaga kesehatan.
Pemantauan intensif dapat dilakukan oleh masyarakat pada ibu hamil dan ibu pada masa nifas. Para kader kesehatan akan memberikan penyuluhan yang berhubungan dengan kesehatan ibu tentang tanda bahaya kehamilan, persalinan dan sesudah melahirkan. Suami diharapkan dapat mendampingi ibu hamil pada saat melakukan pemeriksaan kehamilan, persalinan, dan sesudah melahirkan. Keluarga dan masyarakat diharapkan mendukung dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan.

Upaya Pemerintah
Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator derajat kesehatan dari suatu daerah. Untuk mengurangi angka kematian ibu, pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu. 
Telah ditempatkannya bidan desa, pemberdayaan keluarga dan masyarakat dengan menggunakan buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta penyediaan fasilitas kesehatan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di rumah sakit.
Tujuan pemerintah diadakannya program ini agar setiap keluarga dan masyarakat paham tentang adanya bahaya persalinan, adanya rencana persalinan aman serta adanya rencana alat kontrasepsi setelah melahirkan yang disepakati antara ibu hamil, keluarga dan tenaga kesehatan.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui program jampersal pada tahun 2011 yang diperuntukkan bagi ibu hamil, bersalin dan nifas yang belum memiliki jaminan kesehatan ataupun asuransi kesehatan. 
Pemerintah kota juga memiliki komitmen untuk terus memperkuat sistem kesehatan antara lain melalui penguatan SDM, ketersediaan obat dan alat kesehatan. Pemerintah telah mengangarkan dana yang cukup besar untuk mendukung peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
Pelayanan kesehatan dasar diberikan melalui Puskesmas telah diimbangi dengan ketersediaan rumah sakit rujukan yang terjangkau dan berkualitas.
Pada tahun 2012 Kementerian Kesehatan RI meluncurkan program EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival). Upaya ini dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan neonatal dengan memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif mulai dari fasilitas pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas sampai ke RS rujukan di tingkat kabupaten/kota.
Pemerintah berfokus pada penyebab utama kematian di daerah yang memiliki kasus kematian ibu yang tinggi serta daerah yang sulit mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Upaya ditempuh melalui penyuluhan dan pendampingan dalam memberi pelayanan, pemberdayaan masyarakat, serta memberi kewenangan lebih pada tenaga kesehatan yang sudah terlatih di daerah dimana ketidaktersediaan tenaga ahli untuk menangani pasien ibu hamil.
Perbaikan infrastruktur dilakukan untuk menunjang akses pelayanan kesehatan seperti transportasi, ketersediaan listrik, ketersediaan air bersih dan sanitasi, serta pelatihan dan pemberdayaan masyarakat terkait kesehatan ibu dan anak.
Keberhasilan program pemerintah tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan pelayanan kesehatan namun juga kemudahan masyarakat menjangkau pelayanan kesehatan disamping pola pencarian pertolongan kesehatan dari masyarakat, sehingga dukungan keluarga dan masyarakat menjadi sangat penting. Tekad dan tujuan pemerintah untuk mencapai masyarakat yang sehat dan mandiri menuju kesejahteraan masyarakat dapat tercapai apabila mendapat dukungan penuh dari masyarakat luas, karena itu marilah kita menjadi lebih peduli dan menyayangi sang ibu.

Kamis, 17 September 2015

Seputar Kota Lama Semarang

Kota Lama Semarang
Merupakan bagian dari peninggalan sejarah jaman pemerintah Belanda. Terlihat dari detail bangunan dan ornamen yang bergaya Eropa, sangat keren sekali.
Gereja Blenduk salah satu bangunan yang ikonik.

Ini di dalam Gereja Blenduk, tempat ini masih aktif untuk kegiatan ibadah umat kristiani


Di Sebelah Gereja Blenduk, ada taman Sri Gunting Semarang, disekitar taman ada penjual makanan, barang-barang antik dan lain sebagainya

Masih di sekitar kota lama, ada cafe unik terletak di belakang gereja Blenduk, ya sekitar-sekitar situ lah, cafenya asik buat nongkrong karena banyak barang antiknya, ini cafe juga tempat prewedding-ku dulu, hahaha... Noeri`s Cafe


 



Saat-saat tertentu kota lama juga ada festival, pertunjukan dan pameran barang antik, semua yang unik deh, ada angkringan juga disini, kita bisa pilih makanan sepuasnya tanpa takut kantong jadi bolong, hihihi
 


Anda juga bisa berkunjung ke Galeri Semarang, tergantung temanya saat anda datang apa, tapi bagi anda yang suka seni atau fotografi (kaya Yunk2) bisa coba melihat-lihat ini galeri untuk inspirasi anda





Cafe lainnya adalah Retro cafe, disini anda bisa membeli tiket untuk naik Bus wisata berkeliling kotalama, seru kan, namanya Bus Semarjawi


folder, Kota Lama Semarang

ini toko oleh-oleh disekitar Kota Lama, toko ini jual wingko babat cap kereta api, jadi ada miniatur kereta api ditoko jualannya

Minggu, 06 September 2015

Temanggung city

Pertamakali saya ke Temanggung karena saya mendapat tawaran untuk mengadakan pengobatan masal di sana. Pengobatannya sifatnya charity, saya suka semangat kalau ada amal, apalagi waktu awal-awal jadi dokter, pengennya mengamalkan seluruh ilmu, sampe saya dapat banyak penghargaan dan ucapan terimakasih dari mana-mana, hehehe. Namun karena sekarang udah berasa tua, ikutnya kegiatan yang sifatnya masal dan charity lewat tim "BP Ayem" atau lewat RS saja karena sudah langganan dan sudah apal seluk beluk dan metodenya, hehehe

Awalnya karena Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fak. Ekonomi Universitas negeri di Semarang mengadakan kegiatan dengan tema Economic Charity Act. Lokasinya di bumi perkemahan Jumprit, desa Rowo Seneng, Temanggung. 

Acaranya sekitar 3 hari 2 malam. Melihat para mahasiswa yang begitu banyak, mereka bersenang-senang, jadi ingat waktu masih remaja dulu, saya termasuk orang yang sering lumayan kemah. Medan yang biasa saja sampai yang berat udah pernah terlewati. Tapi disini kok ya rasanya lumayan juga, hehehe, terutama jarak kamar mandinya yang jauh dari perkemahan dan antri. Saat itu akhir tahun jadi cuaca agak kurang bersahabat, hujan lebat mengguyur. Kemah-kemah berjatuhan dan banyak mahasiswa yang jatuh sakit, jadi penginapan semua disewa untuk anak2 itu. Aku dan dr. Nisa sampe kewalahan banyak yang sakit perut, asma, hipotermi dll.

Salah satu acara charity adalah pengobatan masal, ya namanya mereka baru, dan belum berpengalaman, serta bukan dari medis maka aku yang mengatur pola urutan dari pendaftaran-ruang periksa-obat-ruang tunggu. Bahkan nama obat kan juga asing bagi mereka, jadi aku briefing dulu sebelum acara. Kebetulan dr. Nisa berada di belahan desa lain, dan HP tidak ada sinyal, good! sebelum acara jam 12 malam kami juga mengajari mereka menggunakan tensi meter, cara mengukur tekanan darah, mereka tampak bersemangat, mungkin pikir mereka seperti main dokter-dokteran. Oke, mereka ekonom dan mereka sudah melakukan yang terbaik untuk tujuan mulia, saya sangat mengapresiasi. dan yang saya yakini kita bisa melakukannya bersama asal kita kompak.

Acara berlangsung lancar, dan ada yang aneh dari penduduk sini, masyarakat disini kebanyakan mengeluh sakit "lambung" aku mulai terasa aneh lalu saya suruh mereka menunjukkan dimana lambung mereka berada, dan mereka menunjuk ke arah boyok, speechless dah.

Beberapa tahun kemudian saya kembali ke kota Temanggung, kali ini saya dapet tugas Hospital Tour. Seneng banget rasanya bisa melihat rumah sakit di kota lain, yang bisa menjadi acuan untuk perbaikan dari diri saya dan untuk menambah teman-teman baru. 

Saya ada di RSK Ngesti Waluyo, karyawan disini ramah-ramah, mulai dari pak satpam serta seluruh staffnya, cuman sayang ga ketemu direkturnya karena sedang ada perlu diluar RS. Di RS ini kamar rawat inapnya kebayakan tidak ber-AC karena cuacanya yang dingin, hihihi... waktu saya kesini saya menyetir sendiri, pulang-pergi tapi tetep ditemeni bapak.

Di kota ini terkenal dengan tanaman tembakau, banyak kita lihat sepanjang perjalan di kota ini banyak juga perkebunan tembakau. Tembakau adalah bahan baku utama pembuatan rokok, meski yang mendapat julukan kota Kretek adalah Kudus....